Banyak kejadian yang kita saksikan baik lewat media cetak maupun media elektronik seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, pencurian dan sebagainya. Hampir setiap saat kejadian-kejadian tersebut kita saksikan. Sepertinya nyawa manusia sangssat murah harganya, betapa mudahnya menghilangkan nyawa orang lain.Selain kejadian kekerasan seperti tersebut diatas kita saksikan pula adegan-adegan mesum dari kalangan artis, remaja, bahkan pegawai negeri sipil yang nota bene digaji oleh negara. Masih kita ingat kejadian Bandung Asmara, Mataram, Ternate, Tasikmalaya, PNS Klaten, PNS Bekasi dan tempat-tempat lain. Itu baru yang terekpos oleh media. Seolah perbuatan tersebut sebagai ajang mencari popularitas, sungguh sangat nista.
Menyaksikan kejadian-kejadian itu aku jadi termenung, sudah bejadkah moral mereka, apakah mereka tidak mempunyai peradaban sebagai manusia yang beradap, mempunyai norma dan etika dan yang lebih penting tidakah mereka mengenal Tuhan. Aku yakin seandainya mereka betul-betul orang yang mengaku beriman tentu akan berpikir seribu kali untuk melakukan perbuatan tersebut. Beginilah jadinya pengaruh arus globalisasi yang mengalir tanpa memalui filter iman yang kuat. Rupanya anak-anak muda zaman sekarang lebih suka dengan budaya barat yang sangat bertentangan dengan budaya timur baik etika, maupun agama ketimbang mengkaji budaya bangsa kita sendiri yang sebenarnya sarat dengan filsafat dan nilai-nilai luhur. Sebagai contoh dalam kebudayaan jawa ada yang namanya kidung mocopat, kalau kida dalami lirik dan syair tersebut sangat kaya akan ajaran-ajaran untuk bagaimana etika dalam hidup bermasarakat yang penuh dengan kedamaian dan keindahan.
No comments:
Post a Comment